Wednesday, August 27, 2008

Relawan tukar bahasa

I attended an Indonesian Banquet this afternoon. the banquet was dedicated to welcome new language exchange program volunteers and thank last semester's volunteer for their work. i got a certificate - it was kinda weird though, i didnt do anything.
i met their teacher, forgive me i didnt get his name, but he was very fluent in Bahasa more importantly Formal bahasa - bahasa indonesia yang baik dan benar.

he corrected me when i used the word "presentasi" and told me it should be "penyajian". im like hehehehe.. i know nothing about my own language. it's also funny that im writing most of my blog in English coz i believe i cant even write in bahasa properly. but studying here, i think im still far away from writing good english.

lemme try..

Jadi pertemuan tadi siang benar benar membuka mata saya betapa kemampuan saya menulis dalam bahasa indonesia yang baik dan benar amat sangat kurang. Dan juga kemampuan saya untuk berbicara dengan bahasa baku tidak begitu mengesankan. Lucu rasanya melihat ini semua. Saya terjebak di tengah tengah. Saya merasa lebih nyaman melakukan penyajian dalam bahasa inggris, tapi tidak untuk penulisan dalam bahasa inggris. Dan bahasa ibu saya adalah bahasa indonesia tetapi saya juga tidak terlalu bagus menulis dalam bahasa baku. Saya ada di tengah tengah atau lebih tepatnya tanpa kemampuan khusus.

bottom line.. im doomed as average. gotta work my ass off like.. really work my ass off.
i never knew that indonesians can also take indonesian class at monash. i always thought this is a ridiculous idea, but it's not. turns out translating and interpreting is not as easy as switching from indo-english and vice versa.

well it's too late now.
i cant wait to meet my new partner in tukar bahasa. hahaha.. and the private tutor job.
please ... please ... please .... call me soon?

ps: one thing i observed, it's amazing to see indonesian boast about themselves or their culture in front of oz students learning bahasa. you can see them suddenly being the expert and a proud member of the country whilst they might not know that much or care about it before. the most ridiculous part is when once the oz's trying to speak bahasa, these indonesian person replied in bahasa with fast pace and treat them like their own boys from the hood leaving the oz's in awe. hi..hi..hi..

1 comment:

Unknown said...

Menarik sekali tulisan anda! Untuk menulis yang baik dalam bahasa apapun dibutuhkan bimbingan, menurut saya. Kalau dikatakan bahwa banyak orang Indonesia memakai bahasanya secara semrawut, begitu pula banyak orang yang bahasa ibunya bahasa Inggeris memakai bahasa itu secara semrawut. Tetapi gurumu yang mengoreksi anda karena memakai "presentasi" menjadikan saya teringat pada artikel dalam harian di Negeri Belanda beberapa tahun yang lalu ketika tokoh besar Perancis sedang heboh karena semakin banyak orang menyelipkan istilah asing (Inggeris) apabila mereka sedang berbahasa Perancis. Artikel tersebut—yang terbit pada waktu musim libur--melaporakn bahwa ada anggauta DPR Inggeris yang mengusulkan undang-undang baru yang melarang orang Inggeris untuk menyelipkan istilah asing ketika sedang berbahasa Inggeris. Tujuannya jelas: mau mentertawakan orang Perancis. Sebab dalam kosakata bahasa Inggeris begitu bahyak istilah asing. Kalau semua istilah asing dibuang dari kosakata Inggeris, tinggal APA?! Ramalan saya: "presentasi" tidak lama lagi akan dianggap bahasa Indonesia yang baku. (Dari tulisan ini kiranya nyata bahwa bahasa Indonesia bukan bahasa ibuku!) –-Yudha Lelana